Minggu, 31 Mei 2009

LAGU ANAK-ANAK YANG (MULAI) HILANG ???

Ada cerita disebuah Taman Kanak-kanak di Bandung. Sang guru menyuruh seorang muridnya untuk menyanyi di depan kelas, lagu terserah apa yang di sukai sang anak. Ketika itu sang guru menawarkan lagu-lagu yang memang sering mereka nyanyikan di kelas. Si murid tidak mau karena sudah hafal dan sering di nyanyikan alias bosan. Sang guru lalu bertanya, ‘ trus mau nyanyi lagu apa ?”….
si murid menjawab, ‘ lagu D’ Masiv, bu !”…hihihihi
sang guru, ‘ hhhaaahhh……????!!!!!%%%@@@..................

Anak sekarang usia 5 tahun sudah hafal lagu cinta yang lebih pantas di nyanyikan orang dewasa. Tidak ada yang mengajarkan untuk menghafal lagu-lagu tersebut tapi anak2 balita sekarang jauh lebih hafal lagu2 cinta ketimbang orangtua nya. Jangan pernah menyalahkan atau memarahi karena memang bukan sepenuhnya salah mereka.
Apa yang di dengar, apa yang di lihat oleh anak itulah yang di tiru. Sayang ya..televisi kita sudah tidak pernah menayangkan acara lagu anak-anak lagi. Penyanyi2 cilik sudah pada remaja, lagu anak-anak kurang komersil, ada penyanyi cilik pun lagunya tetap menyanyi lagu cinta..

Walaupun dia menyanyikan lagu cinta orangtua tetap harus mengenalkan lagu anak-anak. Bisa dia dapat dari sekolahnya ataupun kita sendiri yang mengajarkan. Pasti masih ingat kan lagu NAIK DELMAN, BINTANGKU, TIK TIK BUNYI HUJAN, PELANGI2 dll, lagu-lagu jadul nan abadi ini bisa kita jadikan contoh. Saat dia bermain sekali-kali qita menyanyikan lagu2 tersebut..

Menyanyi adalah ekspresi, biarkan anak kita bernyanyi sesuai dengan keinginannya, dan imajinasi nya. Yang penting orangtua tetap mengawasi dan mengajarkan DUNIA ANAK yang layak untuk diketahui oleh anak itu seperti apa..

SELAMAT BERNYANYI…….!!!!!

Minggu, 17 Mei 2009

Sebuah Renungan bagi Orang Tua tentang Anak

Putramu, bukanlah putramu.
Mereka adalah putra-putri kehidupan
yang mendambakan hidup mereka sendiri.
Mereka datang melalui kamu tetapi tidak dari kamu.
Dan sungguhpun bersamamu, mereka bukanlah milikmu.
Engkau dapat memberikan kasih sayangmu tapi tidak pendirianmu,
sebab mereka memiliki pendirian sendiri.
Engkau dapat memberikan tempat pijakan bagi raganya,
tapi tidak bagi jiwanya-lantaran jiwa mereka ada di masa datang
yang tidak bisa engkau capai sekalipun dalam mimpi.
Engkau boleh berusaha mengikuti alam mereka,
tapi jangan berharap mereka dapat mengikuti alammu.
Sebab hidup tidaklah surut kebelakang,
tidak pula tertambat dimasa lalu.
Engkau adalah busur dari anak panah kehidupan anak-anakmu
yang mampu melesatkan mereka menuju masa depan.

Kahlil Gibran (1883-1931)

Senin, 11 Mei 2009

Menumbuhkan Rasa Percaya Diri Anak

Orang tua mana yang tak bangga bila punya anak yang HEBAT-cerdas, pintar, berprestasi, tumbuh sehat.dan PD (Percaya Diri).-adalah karakteristik anak yang menjadi dambaan semua orangtua…Tapi untuk menjadikan anak hebat itu gampang-gampang susah. Sebagai orang tua tentu harus memberikan perhatian, pendidikan, kasih sayang, dan semuanya…boleh di bilang apapun akan di lakukan dan diberikan orangtua demi si anak.

Gampang –gampang susah ?? karena untuk membangun karakteristik tumbuh kembang anak tergantung dari orangtua nya sendiri. Tidak cukup hanya dengan materi, pendidikan yg bagus tapi satu hal yang paling penting adalah membangun rasa percaya diri sang anak, bangga akan kemampuan yang dimiliki anak,dan orangtua harus bisa menghargai kemampuan sang anak tersebut. Walaupun mungkin tidak semua orangtua bisa langsung melakukan hal itu. Tetapi sekali lagi semboyan ” Demi anak “ marilah para orangtua belajar untuk membangun karakteristik anak menjadi lebih baik. Sepintar apapun si anak bila tidak dilandasi rasa percaya diri, tidak akan terbentuk. Begitu juga sebaliknya bila rasa percaya diri si anak sudah ada tapi orangtua dan sekitarnya tidak mendukung akan sama saja.

lingkungan dekat sang anak bisa orangtua, anggota keluarga yang lain ataupun pengasuh mulailah untuk menyatukan SATU KATA alias kompak dalam membangun rasa percaya diri anak.

Biarkan sang anak belajar untuk ber EKSPRESI dan ber APRESIASI. Beri kebebasan anak untuk mengeluarkan semua imajinasi, hal-hal yang ada dalam benaknya. Jangan dilarang apalagi sampai dimarahi. Kalau pun sang anak melakukan hal yang kurang berkenan menurut kacamata orang tua, berilah dia pengertian atau alasan kenapa orangtua melarang hal tersebut. Melarang bukan dengan cara menakut-nakuti sang anak lo….salah-salah si anak malah jadi trauma.

Para orangtua sekarang haruslah pandai-pandai memberi pengertian pada anak dengan melihat kemampuan rasa mengerti anak itu sendiri…anak belum sekolah (balita) beda yaaa dengan yang sudah sekolah. Inilah PR untuk para orangtua dalam mendidik anak…..

SELAMAT BERJUANG PARA AYAH IBU………!!!!@@@%%%****

Rabu, 06 Mei 2009

Sudahkah Kita Mencintainya Dengan “BENAR” ??

Bila anak tumbuh dalam celaan,
                                                Ia akan belajar mencemooh.
Bila anak tumbuh dalam permusuhan,
                                                Ia akan belajar menentang dan melawan.
Bila anak tumbuh dalam ketakutan,
                                                Ia akan belajar hidup gelisah.
Bila anak biasa dikasihani,
                                                Ia akan belajar cengeng.
Bila anak tumbuh dalam ejekan,
                                                Ia akan belajar menjadi pemalu,
Bila anak biasa dipermalukan,
                                                Ia akan belajar merasa bersalah.
Bila anak tumbuh dalam pemahaman,
                                                Ia akan belajar menjadi sabar.
Bila anak tumbuh dalam dukungan semangat,
                                                Ia akan belajar percaya diri.
Bila anak tumbuh dalam pujian,
                                                Ia akan belajar menghargai
Bila anak tumbuh dalam penerimaan,
                                                Ia akan belajar mencintai.
Bila anak tumbuh dalam pengakuan,
                                                Ia akan belajar menyukai dirinya.
Bila anak tumbuh dalam kejujuran
                                                Ia akan belajar mencintai kebenaran.
Bila anak biasa mendapat haknya,
                                                Ia akan belajar bertindak adil.
Bila anak tumbuh dalam rasa aman,
                                                Ia akan belajar percaya.

By Dorothy Law Notte

Penyebab Autisme Pada Anak

Istilah “autisme” berasal dari kata “Autos” yang berarti diri sendiri. Autism artinya paham yang menyebutkan bahwa adanya gangguan pada seseorang yaitu ketertarikannya yang hanya pada dunianya sendiri.

Gangguan pada Anak Autistik

• Komunikasi
• Interaksi Sosial
• Gangguan Sensoris
• Pola Bermain
• Perilaku
• Emosi

Penyebab Autism

1. Vaksin yang mengandung Thimerosal
2. Televisi
3. Genetik
4. Makanan
5. Radiasi pada janin bayi
6. Folic Acid
7. Sekolah lebih awal

Upaya Pembinaan dan Pengobatan Anak Autistik

1. Terapi Wicara
2. Terapi Okupasi
3. Terapi Bermain
4. Terapi melalui makanan
5. Terapi medikamentosa/obat-obatan
6. Sensory Integration Therapy
7. Auditory Integration Therapy
8. Biomedical treatment/therapy


Autisme adalah gangguan perkembangan pervasif pada anak yang ditandai dengan adanya gangguan dan keterlambatan dalam bidang kognitif, bahasa, perilaku, komunikasi dan interaksi sosial.

Salah satu karakteristik yang diderita anak autis sebagai berikut : Sedikit kontak mata yang ditemui. Cenderung bermain sendiri. Lambat dalam berbicara. Kurang bersikap dan berpikir kreatif. Gangguan dalam perkembangan motorik halus. Prestasi akademis tertinggal. Cenderung hyperaktif.

Penyebab autis dapat disebabkan oleh faktor eksternal dan faktor internal. Sehingga dalam bidang pendidikan diperlukan perlakuan serta penanganan khusus. SLB sebagai salah satu sarana pendidikan bagi penderita autis, menjadi salah satu pilihan guna mengembangkn kemampuan daya berpikir anak penderita autis.


Jumat, 01 Mei 2009

Tips memilih Day Care (Tempat perawatan anak)

1. Apa yang disukai anak?

–> apa tipe perawatan yg cocok dapat dilihat dari temperamen, apa yg dia suka dan tidak, hobi, gaya belajar, perlunya perhatian individual. Ataukah anak hanya membutuhkan sosialisasi? apa anak pendiam sehingga harus didorong untuk melakukan sesuatu yang baru? Apa anak mudah capek (sehingga bisa mencari TPA dekat rumah?

–> Orang tua harus tau kebutuhan mereka & anak.

Tidak ada satu tempat yg bisa memenuhi semua kebutuhannya. Apabila anak suka eksplorasi, cari program yg memiliki spesialisasi itu. Nilai2 dalam keluarga bisa dijadikan panduan untuk memilih tipe program. Contoh : jika membangun kebiasaan membaca penting untuk anda, cari tempat yang mengembangkan budaya membaca.

2. Apa yang anda cari di Day Care /TPA ?

–> setelah mengetahui hal2 penting yang dibutuhkan anak & anda, anda bisa membuat list. Contoh : dekat rumah atau kantor, mau yg banyak anaknya atau justru yang lebih sedikit, perlu memiliki kegiatan keagamaan, gaya disiplin yang sesuai dengan pilihan anda

–> Memiliki struktur bantuan dukungan misalnya bila ibu anda bisa menjemput anak anda pada siang hari anda bisa meminta program setengah hari, kualitas guru, bentuk fasilitas dan jumlah mainan/stimulasi yang akan didapat anak

–> Bagaimana mencarinya?

Anda dapat menanyakan teman, keluarga, atau kolega untuk memberikan rekomendasi. membaca rekomendasi dari majalah, koran atau tabloid. Cari di internet atau milis kumpulan orang tua.

2. Persempit pilihan

Setelah punya list kemungkinan. Telpon dan tanya pertanyaan2 umum. Buat catatan apa yang dirasakan saat berdiskusi termasuk alasannya. Berikut pertanyaan2 yang bisa ditanyakan :

a. Program apa yang tersedia

b. Staf kualifikasinya gimana/ latar belakang pengalaman

c. aturan & kebijakan

d. Ratio antara anak dan pengasuh

3. Kunjungi beberapa Day Care /TPA

Setelah mempersempit pilihan, kunjungi Day Care bersama anak. Lihat lingkungannya. Beberapa ceklist untuk panduan anda :

a. Apakah fasilitasnya bersih dan aman untuk anak?

b. Bagaimana anak disambut saat datang?

c. Apakah anak2 belajar sementara mereka bermain?

d. Apakah faktanya sesuai dengan yang diklaim TPA tersebut. Contoh di brosurnya menyebutkan ruang kelas yang menyenangkan, ceklah.

e. Gimana reaksi anak?

4. Konfirmasi pilihan anda

Setelah mengunjungi beberapa TPA untuk mendapat kesan pertama, anda bisa mempersempit pilihan lagi dan mulai mencari referensi. Misal dari ortu yang menjadi anggota, dapat ditemui saat mengantar-jemput anak mereka. Tanya mereka bagaimana menemukan TPA tsb. Apakah anak mereka suka dan apa manfaat yang mereka rasakan.

–> Day Care mungkin juga dapat menyediakan kontak orang tua yang menitipkan anaknya. Tanya opini mereka dan tanya kenapa anak mereka sudah tidak di Day Care tersebut (bila sudah tidak aktif lagi).

5. Tetaplah berhubungan

Setelah memilih TPA, kerja anda belum berakhir. Bahkan, inilah saat anda mulai membangun hubungan jangka panjang dengan TPA tersebut.

–> Menerima masa penyesuaian. Anak memerlukan waktu untuk menyesuaikan lingkungan baru mereka. Jadi jangan panik bila hari2 awal sulit. Anak dengan ‘kebiasaan aneh’ memerlukan waktu lebih dan jaminan orang tua dalam menyesuaikan diri dengan guru mereka yang relatif masih asing. Kebanyakan balita dan pra sekolah melalui periode ini dengan tangisan, penolakan dan kekesalan setelah mereka masuk. Periode ini berlangsung seminggu s/ sebulan tergantung bagaimana anak beradaptasi. Jadi teruslah sabar dan yakin kalau guru ada untuk membantu setiap anak termasuk anak anda.

–> Anda bisa membantu dengan ikut berada disekitar TPA untuk beberapa hari atau mintalah baby sitter anda. Bawa beberapa mainan atau baju favorit anak di tasnya. Juga yakinkan anak kalau anda akan kembali untuk menjemputnya dan pastikan anda tepat waktu sehingga dia melihat anda saat ‘kelas’ berakhir sehingga dia yakin kalau dia tidak diabaikan.

–> Evaluasi kembali bila dibutuhkan, apabila anak anda masih tidak senang atau terbiasa setelah sebulan, anda mungkin perlu untuk mengecek ulang kebutuhan anak dan mengevaluasi kembali kecocokan TPA, programnya, atau guru tertentu. Ingat untuk berbicara dengan manajer atau direktur TPA dan ajukan pendapat atau keluhan anda.

–> Untuk kebutuhan jangka panjang, laporan harian dari anak tentang kegiatan sehari-hari, kontak rutin dengan gurunya dan kunjungan sesekali dapat membantu anda melihat perkembangan anak dan meyakinkan anda bahwa mereka diasuh dan bergembira.

http://www.hreach.com/tips.html

Link Exchange


Ketentuan bertukar link.
  • Untuk bertukar link, silahkan Anda masukan link Anda pada widget yang tersedia dibawah dan dimohon untuk memasang link back kembali blog ini di blog Anda.
  • Silahkan isi pesan di kolom komentar agar apabila saya Online bisa berkunjung ke blog Anda.
  • Apabila Link back blog ini tidak ada atau tidak dicantumkan di blog Anda, maka dengan berat hati terpaksa link Anda disini akan saya hapus. Jadi mohon kesadaran dan kerjasamanya agar tercipta kerjasama yang saling menguntungkan.
  • Silahkan Copy paste kode dibawah ini untuk dicantumkan di blog Anda.

Logo banner seperti ini:

anaQita


Copy Paste kode dibawah ini untuk link Banner di blog Anda


Atau Copy Paste kode dibawah ini untuk Tekt link di blog Anda.


Silahkan Anda masukan nama dan Url blog Anda di bawah ini.
Atas kerjasamanya saya ucapkan terimakasih.



Galery












My Profile



  • Nama : Iim Rohimah
  • Alamat : Bandung


 

Buku Tamu

anaQita Copyright © 2009 Community is Designed by Bie