Rabu, 09 November 2011

Tips Hindari Flu Anak Agar Tetap Aktif di Musim Hujan


Musim Penghujan telah tiba, saatnya melindungi buah hati Anda dengan perhatian ekstra karena saat musim hujan seperti ini anak akan mudah terserang penyakit, seperti flu/pilek dan jika berlanjut dapat menyebakan demam.

Dalam suhu udara yang rendah, banyak angin, membuat sistem kekebalan tubuh tidak optimal. Akibatnya virus influenza mudah menyerang. Apalagi pada anak-anak yang selalu aktif jika pada hingga kurang istirahat, dan makanan tidak cukup baik akan memudahkan tertular flu dan masuk angin.

Memang Hujan tidak bisa dihentikan, sedangkan kegiatan anak-anak diluar rumah seperti sekolah, Les, Mengaji dll harus tetap dapat dilakukan. Lalu Bagaimana agar tetap aktif meskipun cuaca hujan dan dapat terhindar dari penyakit musim hujan seperti Flu??

Berikut beberapa tips Cara Hindari Mencegah Penyakit Musim Hujan terutama Flu
:
  • Biasakan Anak Sering Mencuci Tangan, Sebagian virus flu menyebar lewat kontak langsung, jadi usahakan untuk mencuci tangan sesering mungkin pakai sabun dan kalau bisa dengan air hangat.
  • Suruh anak agar tidak sering Menyentuh Muka, kalaupun mengusap muka gunakan sapu tangan. Biasanya virus flu masuk ke tubuh lewat mata, hidung atau mulut. Jadi usahakan jangan terlalu sering menyentuh bagian muka.
  • Berikan anak makanan dan minuman hangat, terutama menu empat sehat lima sempurna. Konsumsi makanan yang mengandung Phytochemical, yaitu bahan kimia alami yang ada pada tumbuhan yang memberi vitamin pada makanan. Zat jenis ini terdapat pada buah dan sayur segar berwarna hijau, merah dan kuning gelap.
  • Perbanyak Anak minum Air Putih, Air berfungsi mengangkat racun-racun yang ada dalam tubuh.
  • Menyuruh anak Beristirahat cukup. Istirahat yang cukup akan memperkuat daya tahan tubuh.
  • Hindari kontak dengan penderita. Virus flu tersebar juga melalui udara dan air liur. Oleh karena itu, hindari pertemuan jarak dekat dengan penderita flu.
  • Bila Anda menggunakan AC, sering-seringlah membersihkan penyaringnya agar debu, jamur, dan berbagai hal yang mungkin dapat mencetuskan alergi dapat dikurangi. Demikian juga dengan karpet dan sofa.
  • Sediakan Payung dan Gunakan penutup hidung bila berada di daerah rawan polusi.
  • Kenakan jas hujan / raincoat yang baik yang bisa menutupi seluruh tubuh anak karena dengan jas hujan yang baik selain tidak tembus oleh air hujan juga dapat menangkal angin yang masuk. Jika hujan deras, Jas Hujan ini Lebih baik dari pada Payung. Anda dapat menggunkan model jas hujan seperti dibawah ini :

Promosi Dikit Nih hehe.....Recommended Produk By Admin
Bisa pesan model dan warna sesuai keinginan
Bahan Waterproof, bukan bahan plastik sehingga tidak mudah robek. Khusus bahan kualitas standard untuk kegiatan Outdoor.(Jangan disamakan dengan bahan jas hujan biasa yang kebanyakan berbahan plastik). Dijamin Awet dan tahan lama.
Jahitan dilapisi Seamselaer Tape (Tape anti bocor)
Disertai tas terpisah praktis untuk dibawa-bawa
Terdapat Ventilasi Udara sehingga tidak membuat gerah
Terdapat Resleting Tambahan disamping kiri kana untuk memperbesar ruang sehingga dapat membawa tas ransel dll.
Silahkan Kunjungi
http://tokoimo.co.cc


Ok.. kembali Ke Laptop (Tukul Mode On)
  • Tip Terakhir agar anak tidak mudah terserang flu, selalu memakaikan anak pakaian hangat / jaket bila beraktifitas saat mendung atau udara dingin diluar rumah. Ini untuk menghindari udara dingin agar tidak langsung menembus badannya sehingga tetap bisa menjaga suhu tubuh tetap hangat.
Itulah beberapa tips yang mungkin bisa berguna bagi Anda dalam menjaga Buah Hati Anda untuk mengantisipasi datangnya musim hujan seperti saat ini.

Source : http://anaqita.blogspot.com
Under : Tips Merawat Anak

Kamis, 06 Oktober 2011

ANAK KECIL JUGA BISA STRES………………..


STRESS…bukan hanya milik orang dewasa saja, stress bisa juga dialami oleh anak-anak. Seringkali orangtua nya yang bermasalah anak terkena imbas nya, merasa tertekan dan akhirnya stres. Terkadang orangtua tidak menyadari dan merasa hal biasa melihat perubahan pada anak. Stress pada anak harus segera diatasi karena bisa berdampak pada tumbuh kembang anak selanjutnya.

Penelitian menunjukkan bahwa dampak negative stres lebih sering ditemukan pada anak yang berusia dibawah 10 tahun, memiliki temperamen sulit beradaptasi, laki-laki, berintelegensi rendah, cacat atau mengalami stres pralahir.

Faktor penyebab stress pada anak menurut Widayatri Sekka Udaranti - Psikolog Anak – bisa disebabkan oleh beberapa hal, dari intern (keluarga) dan dari lingkungan luar seperti sekolah dan lingkungan bermain nya. Beberapa factor penyebab terjadinya stress pada anak antara lain

1. Self - esteem .
factor pencetus anak menjadi stress berbeda-beda dan disesuaikan dengan karakteristik anak itu sendiri. Menilik dari teori psikolog anak, usia 3-5 tahun adalah usia dimana anak sedang semangat2 nya mengeksplorasi diri dan senang mengenal dunia yang baru dia alami. Dalam prosesnya ternyata anak banyak dilarang atau diremehkan dapat membuatnya merasa cemas dan kehilangan self-esteem . bila sudah merasa cemas dan tidak bisa mengungkapkan , hal ini menjadi menumpuk dan membuatnya stress.

2. Awal sekolah.
Lingkungan baru, teman baru, ketemu banyak orang dewasa baru, situasi belajar baru membuatnya harus beradaptasi. Bila kemampuan beradaptasinya kurang baik akan menyebabkan anak stress.
3. Perlakuan tidak adil. Biasa terjadi pada saat akan memiliki adik baru atau disebut dengan sibling rivalry . anak merasa orangtuanya tidak sayang lagi, pilih kasih, dan ia merasa terancam dengan datangnya adik baru. Karena itu orangtua perlu mempertimbangkan waktu yang tepat kapan memiliki anak lagi.

4. Perceraian.
Orangtua yang bercerai bisa membuat anak jadi stress. Anak merasa tidak memiliki seseorang yang bisa dijadikan teladan atau panutan. Kelak dewasa nanti anak tidak punya gambaran bagaimana berinteraksi dan menjalin hubungan yang baik dengan pasangannya.

Bagaimana mengenali anak kecil yang stress.. .??

Setiap anak memiliki kepribadian yang berbeda, begitu pula cara menunjukkan ketidaknyamanannya. Cara yang umum adalah menangis. Kadang juga dalam situasi tertentu ia seperti sengaja menghindar, misalnya tak mau sekolah. Secara fisik, anak stress bisa dilihat dari tubuhnya yang gemetaran atau yang biasanya tak pernah mengompol tiba-tiba menjadi mengompol lagi. Perubahan prilaku juga kerap terjadi, yang biasa terlihat jelas adalah

1. Perubahan mood. Sikap menentang dan keras kepala
2. Perubahan pola tidur
3. Ngompol
4. Sering mengeluh sakit . keluhan yang dialami seperti pusing, sakit perut, sesak nafas dll
5. Prestasi sekolah menurun
6. Pemurung dan lebih banyak menyendiri
7. Mengalami mimpi buruk
8. Tidak mau berpisah dengan orangtua
9. Pada batita juga bisa muncul kebiasaan baru seperti mengisap jempol, memainkan rambutnya, pada anak yang lebih besar (usia sekolah) mulai berbohong atau mem-bully temannya.

Ada beberapa cara untuk menghindari anak menjadi stres, biasa disarankan untuk melakukan :

1. Komunikasi.
Orangtua sebaiknya berhati-hati dalam menggunakan kata-kata dalam menegur anak. Pengaturan pesan, maksud walaupun dengan niat tujuan baik tapi dalam penyampaian nya salah, malah membuat harga diri anak terluka. Anak akan merasa diremehkan dan cendrung memiliki citra diri yang negative yang akan membuatnya rentan stres contoh kasus sang anak merasa bangga mendapat pujian dari gurunya. Alangkah baiknya bila orangtua menyampaikan dengan kata “ wah hebat, bagaimana ceritanya ?’ daripada menjawab “ aaah..baru juga segitu sudah bangga !”…

2. Dengarkan.
Masih bagian dari komunikasi, jadilah pendengar yang baik bagi anak. Adakala anak butuh teman berbagi cerita dan mencurahkan perasaannya, bila diacuhkan dia merasa tidak dianggap dan akan kehilangan rasa percaya diri.

3. Bila anak salah, tegur dengan spesifik.
Menegur anak yang berbuat salah, tegurlah apa yang menjadi inti kesalahannya, bukan dengan menambahkan embel-embel “ dasar anak nakal atau dasar anak bodoh “. Bila si anak sadar akan inti kesalahannya dia pasti berusaha untuk tidak mengulanginya lagi. Di cap label negative bisa terus melekat dalam pikiran anak tersebut, sehingga akan membuat dia merasa ragu dan tak percaya diri dalam melakukan apapun.

4. Pujian.
Sekali-kali berilah si anak kata-kata pujian dan ungkapan rasa bangga, ini akan membuat anak sadar apa yang sudah dia lakukan bila melaksanakan hal-hal yang baik. Tapi pujiannya jangan terlalu berlebihan, karena bisa membuat sang anak jadi sombong dan tak baik juga untuk perkembangannya.
5. Pancing.
Ketika anak ingin menceritakan atau mengeluarkan kekesalannya, biarkan ia berpikir dan mencari solusi sendiri sambil orangtua mengajak nya berdiskusi. Ini akan membuatnya terbiasa memecahkan masalahnya sendiri dan sebagai orangtua member saran bila diminta/diperlukan.

6. Cinta tak bersyarat.
Memberikan rasa nyaman kepada anak, maksudnya sebagai orangtua tetap mendukung ataupun tetap menyayangi dalam kondisi anak seperti apapun. Tapi tetap dalam koridor yang seharusnya, bila salah dibilang salah bila benar katakan benar.

7. Membuat pola asuh yang konsisten.
Untuk Orangtua Buatlah aturan yang konsisten terhadap anak, jangan sampai ada perbedaan antara ibu dan ayah yang membuat sang anak bingung dan akhirnya memihak ke salah satu. Terlebih dahulu orangtua samakan persepsi, visi dan misi dalam mendidik anak.

Biarkan lah anak-anak kita tumbuh dan berkembang menikmati masa kecilnya yang indah tanpa ada rasa stress. !!!!!!

Under : Artikel Kesehatan Anak
Source : http://anaqita.blogspot.com

Sabtu, 10 September 2011

Ayo Menabung! Ajari Anak menabung Sedini Mungkin.


"Bing beng bang, yuk kita ke bank. Bang bing bung, yuk kita nabung. Tang ting tung, hei jangan dihitung, tahu-tahu kita nanti dapat untung."
-- Geofanny, Saskia, dan Titiek Puspa dalam 'Menabung'

ANTO pusing setengah mati. Yunita, anaknya yang paling besar naik kelas dengan nilai yang memuaskan. Rankingnya pun dahsyat. Numero uno di sekolahnya. Tapi Anto tetap saja pusing. Keringat sebesar jagung meluncur di mukanya. Aneh benar. Anak pintar kok malah pusing.

Bukan kepintaran sang anak yang bikin pusing, melainkan karena ditagih janji. Saat memulai tahun ajaran baru, dia memang menantang anaknya agar giat belajar. Janjinya: dia akan membelikan sepeda, persis seperti yang dimiliki Sigit, tetangga mereka yang memang serba berkecukupan.

Anto yang hanyalah pegawai biasa di satu perusahaan, mengaku tak punya lagi uang. Seluruh penghasilannya, memang selalu tandas jauh sebelum tanggal di kalender bergerak jauh. "Bayar cicilan motor, tagihan listrik, dan rumah adalah pengeluaran terbesar," katanya masygul. Alhasil, tak ada jalan keluar, kecuali ngebon di kantor.

Semestinya hal itu memang tidak terjadi andai saja dia memiliki tabungan. Tapi, ya itu tadi, jangankan menabung, pengeluaran di masa sekarang, seperti air bah yang mengalir. Sedangkan pemasukan, sami mawon, tak berubah.

Di lain pihak, banyak produk keuangan yang menawarkan kemudahan untuk meminjam uang. Kartu kredit misalnya. Dia dapat menanggulangi kebutuhan mendesak di saat sulit. Atau juga pegadaian, yang kini muncul hampir di tiap sudut. Mereka menawarkan solusi kesulitan keuangan.

Hal ini menyiratkan bahwa menabung sepertinya sesuatu hal yang sulit. Alhasil, `Ayo menabung' boleh jadi hanya jadi slogan kosong. Namun, bukan berarti hal itu menabrak tembok. Kalaulah orang tua sulit untuk menabung, mengajarkan anak paling tidak bisa dilakukan.

MENGAJARKAN ANAK MENABUNG

Sedini mungkin sebaiknya memang kita mengajarkan menabung pada anak. Untuk setiap usia anak, mungkin berbeda cara mendidiknya. Bagi anak yang masih belum bersekolah atau masih di TK, kita dapat mengajarkan kepadanya bahwa tidak semua barang yang diinginkannya dapat dibeli. Misalnya saja, bila sang anak dibelikan mainan, maka ia tak dapat membeli es krim kesukaannya. Tak semua yang diinginkan sang anak harus pula dipenuhi. Misalnya saja ketika ia menginginkan telepon selular setelah melihat temannya memakai barang tersebut. Dapat dikatakan padanya, bahwa belum waktunya ia mendapatkan barang tersebut. Pada anak usia ini, kita dapat mengajarkannya untuk mengenal dan memegang uang. Sang anak, misalnya, dapat diajarkan untuk membayar langsung di kasir.

Bagaimana untuk anak yang bersekolah di SD? Pada usia ini, sang anak dapat diberikan uang untuk jajan dan secara bersamaan juga uang untuk menabung. Disini kita dapat mengenalkan celengan hingga konsep menabung di bank. Anak dapat diajarkan bagaimana caranya menabung dan manfaat apa yang bisa dipetik darinya. Bila sang anak menginginkan sesuatu yang diinginkannya, misalnya mainan yang disukainya, ajarkan bagaimana caranya mendapatkan mainan tersebut dengan menabung di celengan. Bila uangnya telah cukup, ia dapat membeli mainan kesukaannya. Hal ini mengajarkan kepada anak betapa pentingnya menabung. Jangan berhenti menabung bila barang yang diinginkannya telah didapat. Seiring berjalannya waktu ketika uang yang ada di dalam celengan terisi penuh, Anda dapat mengantarkannya ke bank untuk menabung.

Sedangkan untuk mereka yang telah menginjak remaja, kita dapat mengajarkan mengenai tabungan yang berbentuk investasi. Misalnya, deposito, logam mulia, atau investasi lainnya. Untuk anak perempuan, kita mungkin dapat mengajarkannya untuk membeli emas atau kalung.

Anak yang tak biasa menabung, cenderung menghabiskan uang yang diberikan kepadanya. Apalagi bila orangtua hampir selalu mengabulkan permintaan sang anak. Orangtua dapat menjelaskan kepadanya, bahwa uang yang dihabiskan untuk jajan, maka tak ada yang bisa ditabungnya. Dan itu berarti ia tak dapat memiliki barang yang diinginkannya.

Orangtua yang bijak tentu saja juga melakukan hal yang sama. Tak mungkin mengajari anak menabung tapi orangtuanya sendiri tidak melakukannya. Mengajarkan menabung pada anak tak semata melalui buku tabungan atau celengan, tapi bisa dengan cara lain. Misalnya saja, ketika akhir pekan tiba. Kita dapat membiasakan untuk tidak makan di luar, walau kita mampu melakukan itu. Atau dalam pergi berakhir pekan, kita membawa bekal makan siang. Tentu saja masih banyak cara lain dalam mengajarkan anak untuk menabung. Jadi jangan lupa, sisihkan uang untuk menabung. Ayo menabung!

Source : http://anaqita.blogspot.com
Under : Artikel Pendidikan Anak

Selasa, 16 Agustus 2011

KENALI SINUSITIS PADA ANAK


Sinus adalah rongga yang berisi udara di kepala sekitar hidung dan dilapisi selaput lendir pernafasan yang berhubungan dengan selaput lendir rongga hidung. Ada 4 pasang rongga sinus, yaitu sepasang didaerah pipi, dipangkal hidung, didahi dan sepasang di belakang atas rongga hidung. Apabila sinus teriritasi atau infeksi, maka selaput lender sinus akan membengkak. Infeksi pada rongga sinus inilah yang disebut sebagai sinusitis.
Sinusitis pada anak diakibatkan karena besarnya tingkat polusi udara, terutama di kota besar. Faktor2 lain penyebab sinusitis antara lain :

1. Penggunaan AC
AC sudah menjadi barang primer yang digunakan di kota2 besar. Rumah, kantor, sekolah dan mobil semua sudah difasilitasi dengan AC. Ini menyebabkan adanya perubahan udara yang dramatis. Anak cenderung melakukan aktivitas di alam terbuka dengan suhu panas, dan ketika kembali masuk ruangan berAC terjadi perubahan drastic suhu udara. Anak dengan kondisi normal kemampuan hidung untuk beradaptasi dapat lebih baik, tapi pada anak yang mempunyai bakat alergi perubahan suhu drastic bisa menimbulkan masalah.

2. Alergi
Anak yang mempunyai bakat genetik alergi sangan rentan untuk mengidap alergi, misal : asma, termasuk sinusitis. Bila anak bisa dijauhkan dari hal-hal pencetus – debu, asap, polusi,udara dingin – kemungkinan terkena alergi bisa dicegah.

3. Berenang saat kondisi pilek
Perubahan tekanan dalam air dapat menjadi salah satu pemicu sinusitis.

4. Gangguan fisik
Anak yang terlalu cape dan kurang tidur, maka daya tahan tubuhnya akan menurun. Ditambah bersinggungan dengan faktor pemicu – polusi, AC, dll – maka akan mempermudah terkena sinusitis.

5. Kelainan anatomi hidung
Kelainan dalam organ hidung juga menjadi masalah karena mengganggu saluran hidung dan sinus. Jika ada sinusitis akan sulit sembuh karena proses pengeluaran lendir akan jadi sulit .

KENALI GEJALA SINUSITIS


Pengobatan dilakukan sesuai dengan derajat infeksinya. Bila masih ringan, sinusitis dapat sembuh hanya dengan pemberian obat, tapi bila sudah parah maka harus dilakukan tindakan operasi sedang ( non-radikal), Istilah sederhananya dicuci untuk mengeluarkan lendir sekaligus membersihkan hidung.
Tindakan awal pengobatan biasanya dengan rontgen. Apabila hasilnya menunjukkan area sinus berwarna hitam, berarti kondisinya normal. Sebaliknya jika memperlihatkan warna putih pertanda ada infeksi.
Seperti apa gejala sinusitis tersebut :

1. Bila pilek tak kunjung sembuh
Kondisi ini sudah terjadi lebih dari 10 hari dan lendir yang keluar berwarna kehijauan dan berbau amis.

2. Kulit disekitar lubang hidung lecet
Ini disebabkan karena infeksi

3. Batuk
Anak pengidap sinusitis akan mengalami batuk yang hebat di malam hari atau menjelang pagi. Sementara di siang hari batuknya tidak sering

4. Suara sengau ( bindeng )


5. Nafsu makan berkurang
Selera makan otomatis akan terganggu. Ini bisa mengakibatkan kurangnya asupan nutrisi dalam menjaga daya tahan tubuh anak.
Kuncinya adalah bila anak sudah terdeteksi kena sinusitis segera mungkin lakukan pengobatan sampai tuntas, sehingga kemungkinan besar bisa sembuh total.



Selasa, 19 Juli 2011

MENYUSUI = EMANSIPASI WANITA


EMANSIPASI artinya adalah kemerdekaan atau pembebasan. Kata –kata ini sangat di elu-elukan oleh kaum perempuan di era sekarang, apalagi bila sudah masuk bulan april untuk memperingati Hari Kartini, tokoh emansipasi wanita. Buat sebagian orang “menyusui” adalah kegiatan yang memenjarakan aktivitasnya. Setelah melahirkan seorang ibu harus menyusui bayi nya, tidak bisa bepergian lama-lama dan meninggalkan bayi nya, menjaga asupan makanan dan minuman karena akan berpengaruh terhadap bayinya, kurang istirahat dan tidur pun tak pernah pulas karena selalu terusik tangis bayi, popok nya basah, bayi nya lapar , dll.

Perubahan yang terjadi dalam kehidupan dari seorang wanita single menjadi seorang ibu, pastinya menimbulkan sindrom tersendiri . perasaan “kebebasan” nya serasa terenggut begitu saja, hilang karena ada anak. Hal ini membutuhkan pemahaman dan pemikiran yang bijaksana, terutama dukungan dan pengertian dari keluarga apalagi suami sangat dibutuhkan.
Sebenarnya tidak ada seorangpun yang berhak memaksa seorang ibu untuk harus menyusui anaknya. Orang terdekat, suaminya sekalipun tidak boleh memaksa istrinya harus menyusui anaknya. Hanya kesadaran diri sendiri lah yang bisa menentukan mau atau tidak.
Sejak awal kehamilan tubuh ibu sudah mempersiapkan diri untuk menyusui. Serangkaian proses perubahan sudah terjadi pada payudaranya. Proses ini adalah persiapan payudara untuk menghasilkan air susu. Selama hamil, sel lemak payudara digantikan oleh jaringan kelenjar susu dan saluran susu (diameternya terus bertambah). Ini membuat payudara pun jadi membesar. Trimester kedua (usia 4 bulanan ) seluruh sistem produksi air susu dalam tubuh ibu mulai bekerja. Air susu sudah mulai diproduksi dan ditampung dalam jaringan penampung dibawah kalang payudara. Begitu bayi lahir lonjakan hormon prolaktin dalam tubuh ibu merangsang kelenjar air susu berproduksi sehingga mendesak payudara untuk mengeluarkan air susu. Ada 2 cara untuk mengeluarkan air susu secara alami, yaitu dengan menyusui langsung pada bayi atau dengan memerahnya dengan tangan.

Jika kita setuju bahwa salah satu wujud “ kemerdekaan tubuh“ itu adalah membiarkan nya berproses se alami mungkin, maka menyusui salah satu bagian dari proses “pemerdekaan tubuh “ tersebut bukan ? Menyusui adalah salah satu bentuk ‘ emansipasi fisik” para ibu, bahkan hormon prolaktin juga menumbuhkan perasaan keibuan (keinginan untuk menyusui), maka dari itu aktivitas menyusui bisa dikatakan sebagai salah satu bentuk emansipasi pikiran dan perasaan ibu.

Nah ibu-ibu mari kita galakkan emansipasi perempuan yang satu ini…memberikan ASI…bisa kan !!!

Jumat, 17 Juni 2011

MERUBAH SI “PICKY EATERS” – ANAK PEMILIH MAKANAN


Istilah picky eaters mungkin masih asing di telinga kita, sebenarnya arti istilah ini adalah untuk anak-anak yang mempunyai kebiasaan suka memilih-milih makanan. Anak hanya akan makan bila ada makanan kesukaan nya dan tidak mau mencoba makanan lain. Hal ini terkadang membuat para orangtua khawatir.

Cap anak picky eaters, sebenarnya umum terjadi pada anak usia batita. Ada anak hanya mau makan dengan telur saja dan tidak suka sayuran, atau tidak mau makan nasi hanya mau minum susu saja. Kenapa anak menjadi picky eaters ? salah satu penyebabnya adalah faktor meniru kebiasaan orangtuanya. Picky eaters termasuk fase normal dalam pertumbuhan anak, semakin dia besar kebiasaan ini akan hilang dengan sendirinya. Kebiasaan ini memang menimbulkan rasa khawatir , tapi jangan sampai menimbulkan pemaksaan terhadap anak.

Yang harus diperhatikan justru tetap pada asupan kecukupan gizi anak. Bila berat badan anak menunjukkan kenaikan dan tidak mudah sakit berarti gizi nya cukup dan tidak perlu dikhawatirkan. Justru yang harus diwaspadai apabila nafsu makan anak mulai menurun. Kita harus mencari dulu penyebabnya, missal nya karena ada gangguan pencernaan sehingga harus diobati dulu.

Sebetulnya kebiasaan picky eaters bisa diminimalisasi dari orangtuanya sendiri. Jangan pernah berhenti untuk mencoba memberikan makanan baru pada anak. Penolakan pasti akan selalu ada di awal-awal pemberian karena anak belum terbiasa untuk mengenal rasanya. Memang dibutuhkan kesabaran dan kreatifitas orangtua untuk mencoba memberikan variasi dan beragam makanan pada anak. Pola makan yang seimbang mengharuskan makanan mengandung karbohidrat, protein, lemak, ditambah sayuran dan susu. Yang tak kalah penting adalah memberikan pendidikan gizi pada anak, tentu disesuaikan dengan bahasa yang mudah di mengerti. Contoh , bila anak rajin makan wortel maka matanya akan sehat dan cantik (bersih), bila ia makan nasi akan tumbuh kuat dan tidak mudah sakit.

TIPS UNTUK PICKY EATERS :

Orangtua jelas memegang peranan penting terhadap asupan gizi dan pola makan anak. Salah satu penyebab anak menjadi picky eaters adalah karena dia meniru kebiasaan makan orangtuanya. Ada tips yang harus diperhatikan orangtua dalam menjaga pola makan anak :
  1. Sejak usia balita kenalkan anak dengan makanan seperti sayur, buah dan jenis makanan lainnya.
  2. Status gizi anak. Bila berat badan anak terus ada peningkatan berarti gizi makanan nya terpenuhi.
  3. Mencoba memberikan makanan lain dengan suasana yang lain juga. Contoh : makan bersama dengan teman-temannya.
  4. Makanan yang tidak disukai anak, dicoba memberikannya dengan disembunyikan atau dicampur dengan makanan favorit nya.
  5. Berikan pendidikan gizi pada anak . Menjelaskan manfaat dari makanan yang ada, apalagi bila makanan tersebut dimakannya
  6. Sajikan makanan secara variatif dan menarik, misal kan memberi nya hiasan atau tempat makanan yang lucu sehingga menarik minat anak.
  7. Mencari makanan pengganti dari makanan kelompok yang sama, misal nasi diganti dengan roti.
ATURAN BUAT PICKY EATERS :
  1. Jangan mengalihkan perhatian anak. Selama makan jangan biarkan anak menonton tv atau bermain. Usahakan anak fokus dengan satu kegiatan saja.
  2. Berikan anak pujian bila ia bisa makan sendiri. Jangan gunakan makanan sebagai hadiah atau bentuk perhatian anda.
  3. Biasakan anak untuk makan tepat waktu. Berikan makanan ringan disela sebelum jam makanan yang utama.
  4. Waktu makan sebaiknya dibatasi, walaupun anak hanya menghabiskan setengah porsi atau sama sekali tak menyentuhnya.
  5. Sesuaikan porsi makan anak dengan usianya, kecuali bila anak sendiri meminta porsinya di tambah.
AJARI ETIKA MAKAN PADA ANAK
  • Kebiasaan buruk bila pada saat makan anak menghamburkan makanannya atau hanya menjadi bahan mainannya saja.
  • Banyak bicara pada saat jam makan.
  • Ajari makan selalu di meja makan
  • Bila anak tidak mematuhi aturan beri ia peringatan atau hukuman sebagai pelajaran.

Kamis, 09 Juni 2011

JIKA ANAK SUKA MENGIGAU

Pasti pernah kita temui, pada saat si kecil tidur nyenyak dia berceloteh sendiri atau terbangun tiba tiba. Inilah yang disebut mengigau . Selama itu mengigau nya wajar dan tidak sering orangtua tidak perlu khawatir. Kejadian seperti ini alami terjadi juga pada anak-anak karena pada saat mengigau tersebut menunjukkan otak nya bekerja aktif dan tengah memilah, memproses semua informasi yang diterima oleh anak. Kejadian sehari-hari yang begitu berkesan sehingga membekas dalam pikiran nya. Ini adalah bagian dari proses belajar memori sang anak.

Bila kita perhatikan dalam tidurnya sang anak suka tersenyum, meringis atau berceloteh marah kadang sampai membuat nya terbangun, itu adalah bagian emosi yang dia rasakan yang terekam dalam otaknya. Saat proses inilah otak dipenuhi oleh gambaran berbagai peristiwa yang seolah-olah nyata…yang disebut mimpi.


Dengan bertambah nya usia, anak akan paham bahwa mimpi bukan lah hal yang nyata, bila sang anak mimpi buruk rasa ketakutannya akan lambat laun sirna dengan sendirinya.

Kita sebagai orangtua tak perlu merasa cemas bila anak sering mengigau, yang harus kita lakukan justru adalah beri rasa kenyamanan dan membantu menenangkannya . banyak cara yang bisa kita lakukan untuk membantu anak mengurangi ketakutannya, diantaranya:

  • Berusaha menenangkannya dan mengatakan bahwa ayah ibu nya ada di samping nya dan tak perlu merasa takut.
  • Menjelaskan bahwa yang dialaminya hanyalah mimpi dan tidak benar2 terjadi.
  • Usahakan lampu dikamar tidurnya dibuat senyaman mungkin, tidak terlalu terang dan tidak terlalu gelap.
  • Orangtua berusaha memberikan perlindungan pada anak dengan memberikan pelukan atau usapan tanda kasih sayang. Pura-puta melakukan kegiatan seolah-olah sedang mengusir binatang nakal atau monster yang membuat anak merasa terganggu.
  • Membantu nya kembali tidur dengan bersenandung kecil, bercerita yang indah. Apapun itu hal kecil yang membuat anak tidur kembali dan merasa nyaman.
Dan sebagai orangtua juga tetap harus berpikiran positif bahwa mengigau dan mimpi buruk hanyalah bagian dari tidur nyenyaknya dan memang salah satu proses tumbuh kembang anak.
So don’t worried, parents !!!!

AGAR ANAK TIDAK TAKUT GELAP

Sebetulnya suatu hal yang normal bila si kecil punya rasa takut akan gelap. Pada usia balita, daya imajinasi anak sedang berkembang pesat. Kejadian yang dialaminya memberi kesan tersendiri buat anak. Dalam Pikiran seorang anak pasti menyatakan bahwa di kegelapan itu ada monster, hantu dan hal-hal yang menakutkan lain nya. Cenderung berpikiran negative terhadap sesuatu hal. Disinilah peran orantua untuk merubah dan meluruskan imajinasi anak tersebut.

Kita bisa membantu dengan penjelasan yang nyata, bahwa gelap itu tidak selamanya menakutkan malah bisa jadi tempat bermain yang asik, contoh ketika lampu mati, nyalakan senter ke dinding lalu kita membuat bayangan yang unik dari jari-jari tangan atau bantuan mainan kepunyaan nya sendiri. Lakukan sesuatu yang menarik yang lambat laun membuat pikiran nya berubah tentang kegelapan.

Penjelasan yang masuk akal bisa kita berikan misalnya pada saat anak hendak tidur disarankan lampu kamar tidak terang karena baik untuk kesehatan matanya. Ruangan yang tidak dipakai untuk beraktifitas ada baik nya lampu dimatikan saja, Selain juga pastinya bisa menghemat pengeluran rumah tangga.

Yang perlu diingat adalah orangtua sendiri jangan pernah menakut nakuti anak dengan kegelapan.

CARA HENTIKAN TANGISAN BAYI


Menjadi orangtua baru , belum memiliki pengalaman merawat bayi terkadang bikin emosi ayah bunda nya pasang surut. Melihat bayi nya tersenyum merasa mendapat hal yang luar biasa, tapi ketika melihat nya menangis perasaan cemas campur bingung tidak tahu harus berbuat apa.

Hal pertama yang harus dilakukan adalah menenangkan diri kita sendiri. Aura kecemasan yang kita timbulkan akan dirasakan oleh sang bayi. Oleh karena itu tenangkan diri sendiri dulu barulah melakukan tindakan yang boleh dicoba seperti dibawah ini :

  • Cek apakah si kecil basah, lapar, atau mengantuk. Bisa juga ada yang dirasa kan sakit atau tidak nyaman . hal kecil seperti ini bisa membuat bayi jadi rewel.
  • Cobalah menggendong dengan ganti posisi yang berbeda. Biasanya ditidurkan diatas pangkuan tangan kita coba rubah dengan diberdirikan dan berpangku pada bahu . boleh dicoba juga dengan ditengkurapkan.
  • Belailah punggung bayi atau beri usapan pada dada, perut , kepala atau kaki nya. Sentuhan tangan orangtua bisa member kenyamanan pada sang bayi.
  • Ayun ayun ringan sang bayi juga boleh karena gerakan ini mengingatkan bayi ketika masih didalam perut ibunya (janin).
  • Bila orangtua nya mempelajari cara pijat bayi, bisa dipraktekkan.
  • Berusaha bernyanyi atau senandung kecil sambil menepuk nepuk pantat atau bahunya.
Bila semua ini sudah dilakukan dan bayi tak mempan tetap menagis juga, tindakan terakhir adalah coba letakkan bayi di dalam tempat tidurnya dan tinggalkan sejenak. Selain orangtua nya bisa menarik nafas sejenak untuk menghindari stress dan emosi, bayi pun juga merasa lelah dan tidak merasa nyaman oleh sentuhan orangtuanya. Jangan salah loh…walaupun bayi, dia juga butuh waktu untuk dia sendiri. Bila sudah mengantuk dan cape bayi pun akan tidur sendirinya….

Selasa, 08 Maret 2011

BONDING BIKIN BAYI CERDAS



Ternyata selain stimulasi dari alat dan nutrisi, kehangatan dari orangtua memiliki peran penting dalam perkembangan otak bayi. Caranya pun tidak sulit, dengan membangun ikatan dengan anak bisa lewat senyuman, pelukan dan kata-kata penuh cinta atau yang dikenal dengan istilah ”bonding”.

Untuk bayi yang baru lahir, segala hal yang ada disekitar nya akan terasa begitu baru. Dalam otak bayi yang baru lahir terdapat sekitar 100 juta sel, namun sel untuk berpikir, mengingat dan bergerak belum terbangun dengan sempurna. Bayi baru lahir membutuhkan rutinitas, lingkungan yang menjaga dan menenangkan, suara-suara penuh kasih dan banyak sentuhan penuh kasih.

Sentuhan manusia yang berulang-ulang seperti peluk,bicara,nyanyian dan ekspresi wajah akan membantu otak bayi berkembang. Tindakan-tindakan ini bisa memproduksi zat kimia dan harmoni yang membantu anak tumbuh optimal baik secara emosional dan fisik.

Kutipan : kompas.com

SUSU FORMULA BERISIKO MENGANDUNG BAKTERI

Susu formula memang menjadi salah satu media yang baik bagi pertumbuhan bakteri, karena didalamnya mengandung komponen kimia yang juga diperlukan oleh bakteri untuk tumbuh dan berkembang. Perlu diketahui bahwa semua susu formula berisiko mengandung bakteri. Bakteri E. sakazakii lebih dikenal karena sedang ramai dibicarakan dan efek negative yang ditimbulkannya. Padahal selain bakteri Enterobacter sakazakii didapat berbagai macam bakteri lain yang sering mengkontaminasi susu formula.

Menurut hasil penelitian IPB, menemukan sekitar 14% produk susu mengandung bakteri E. Sakazakii. Temuan ini sama dengan hasil penelitian dari USFDA (United States Food and Drug Administration) menyatakan bahwa susu formula positif mengandung E. Sakazakii dan bukan lah produk yang benar-benar steril.

Hasil penelitian ini membuat para orangtua di Indonesia menjadi khawatir dengan semua susu formula yang ada dan efek bahaya yang ditimbulkannya. Tidak usah panik yang berlebihan karena sebenarnya bakteri ini tidak berbahaya seperti yang dibayangkan dan diberitakan. Untuk kelompok anak yang sehat bakteri ini tidak akan mengganggu, tapi untuk anak yang mengalami kekebalan tubuh yang kurang memang dapat menimbulkan penyakit yang bisa mengancam jiwa.

Daripada sibuk mencari merk susu yang terkontaminasi dan mengganti dengan susu formula lain bukan lah cara yang tepat untuk menghindari bakteri. Mencari informasi yang benar adalah jalan yang terbaik, agar kita bisa tahu cara pencegahannya. Untuk saat ini pencegahan yang disarankan adalah bila membuat susu formula gunakan air panas bersuhu 70*C karena bisa mengakibatkan bakteri ini mati. Dilain pihak dengan ramainya pemberitaan bakteri E. Sakazakii ini kita bisa ambil dampak positifnya, yaitu mulai kembali memberdayakan ibu-ibu untuk memberikan ASI kepada balitanya. Seperti wacana diatas semua susu formula berisiko mengandung bakteri dan tidak steril. Sebaik-baiknya susu formula tetaplah lebih baik ASI yang jauh lebih bergizi dan steril.

Kutipan : kompas.com

 

Buku Tamu

anaQita Copyright © 2009 Community is Designed by Bie