Jumat, 17 Juni 2011

MERUBAH SI “PICKY EATERS” – ANAK PEMILIH MAKANAN


Istilah picky eaters mungkin masih asing di telinga kita, sebenarnya arti istilah ini adalah untuk anak-anak yang mempunyai kebiasaan suka memilih-milih makanan. Anak hanya akan makan bila ada makanan kesukaan nya dan tidak mau mencoba makanan lain. Hal ini terkadang membuat para orangtua khawatir.

Cap anak picky eaters, sebenarnya umum terjadi pada anak usia batita. Ada anak hanya mau makan dengan telur saja dan tidak suka sayuran, atau tidak mau makan nasi hanya mau minum susu saja. Kenapa anak menjadi picky eaters ? salah satu penyebabnya adalah faktor meniru kebiasaan orangtuanya. Picky eaters termasuk fase normal dalam pertumbuhan anak, semakin dia besar kebiasaan ini akan hilang dengan sendirinya. Kebiasaan ini memang menimbulkan rasa khawatir , tapi jangan sampai menimbulkan pemaksaan terhadap anak.

Yang harus diperhatikan justru tetap pada asupan kecukupan gizi anak. Bila berat badan anak menunjukkan kenaikan dan tidak mudah sakit berarti gizi nya cukup dan tidak perlu dikhawatirkan. Justru yang harus diwaspadai apabila nafsu makan anak mulai menurun. Kita harus mencari dulu penyebabnya, missal nya karena ada gangguan pencernaan sehingga harus diobati dulu.

Sebetulnya kebiasaan picky eaters bisa diminimalisasi dari orangtuanya sendiri. Jangan pernah berhenti untuk mencoba memberikan makanan baru pada anak. Penolakan pasti akan selalu ada di awal-awal pemberian karena anak belum terbiasa untuk mengenal rasanya. Memang dibutuhkan kesabaran dan kreatifitas orangtua untuk mencoba memberikan variasi dan beragam makanan pada anak. Pola makan yang seimbang mengharuskan makanan mengandung karbohidrat, protein, lemak, ditambah sayuran dan susu. Yang tak kalah penting adalah memberikan pendidikan gizi pada anak, tentu disesuaikan dengan bahasa yang mudah di mengerti. Contoh , bila anak rajin makan wortel maka matanya akan sehat dan cantik (bersih), bila ia makan nasi akan tumbuh kuat dan tidak mudah sakit.

TIPS UNTUK PICKY EATERS :

Orangtua jelas memegang peranan penting terhadap asupan gizi dan pola makan anak. Salah satu penyebab anak menjadi picky eaters adalah karena dia meniru kebiasaan makan orangtuanya. Ada tips yang harus diperhatikan orangtua dalam menjaga pola makan anak :
  1. Sejak usia balita kenalkan anak dengan makanan seperti sayur, buah dan jenis makanan lainnya.
  2. Status gizi anak. Bila berat badan anak terus ada peningkatan berarti gizi makanan nya terpenuhi.
  3. Mencoba memberikan makanan lain dengan suasana yang lain juga. Contoh : makan bersama dengan teman-temannya.
  4. Makanan yang tidak disukai anak, dicoba memberikannya dengan disembunyikan atau dicampur dengan makanan favorit nya.
  5. Berikan pendidikan gizi pada anak . Menjelaskan manfaat dari makanan yang ada, apalagi bila makanan tersebut dimakannya
  6. Sajikan makanan secara variatif dan menarik, misal kan memberi nya hiasan atau tempat makanan yang lucu sehingga menarik minat anak.
  7. Mencari makanan pengganti dari makanan kelompok yang sama, misal nasi diganti dengan roti.
ATURAN BUAT PICKY EATERS :
  1. Jangan mengalihkan perhatian anak. Selama makan jangan biarkan anak menonton tv atau bermain. Usahakan anak fokus dengan satu kegiatan saja.
  2. Berikan anak pujian bila ia bisa makan sendiri. Jangan gunakan makanan sebagai hadiah atau bentuk perhatian anda.
  3. Biasakan anak untuk makan tepat waktu. Berikan makanan ringan disela sebelum jam makanan yang utama.
  4. Waktu makan sebaiknya dibatasi, walaupun anak hanya menghabiskan setengah porsi atau sama sekali tak menyentuhnya.
  5. Sesuaikan porsi makan anak dengan usianya, kecuali bila anak sendiri meminta porsinya di tambah.
AJARI ETIKA MAKAN PADA ANAK
  • Kebiasaan buruk bila pada saat makan anak menghamburkan makanannya atau hanya menjadi bahan mainannya saja.
  • Banyak bicara pada saat jam makan.
  • Ajari makan selalu di meja makan
  • Bila anak tidak mematuhi aturan beri ia peringatan atau hukuman sebagai pelajaran.

Kamis, 09 Juni 2011

JIKA ANAK SUKA MENGIGAU

Pasti pernah kita temui, pada saat si kecil tidur nyenyak dia berceloteh sendiri atau terbangun tiba tiba. Inilah yang disebut mengigau . Selama itu mengigau nya wajar dan tidak sering orangtua tidak perlu khawatir. Kejadian seperti ini alami terjadi juga pada anak-anak karena pada saat mengigau tersebut menunjukkan otak nya bekerja aktif dan tengah memilah, memproses semua informasi yang diterima oleh anak. Kejadian sehari-hari yang begitu berkesan sehingga membekas dalam pikiran nya. Ini adalah bagian dari proses belajar memori sang anak.

Bila kita perhatikan dalam tidurnya sang anak suka tersenyum, meringis atau berceloteh marah kadang sampai membuat nya terbangun, itu adalah bagian emosi yang dia rasakan yang terekam dalam otaknya. Saat proses inilah otak dipenuhi oleh gambaran berbagai peristiwa yang seolah-olah nyata…yang disebut mimpi.


Dengan bertambah nya usia, anak akan paham bahwa mimpi bukan lah hal yang nyata, bila sang anak mimpi buruk rasa ketakutannya akan lambat laun sirna dengan sendirinya.

Kita sebagai orangtua tak perlu merasa cemas bila anak sering mengigau, yang harus kita lakukan justru adalah beri rasa kenyamanan dan membantu menenangkannya . banyak cara yang bisa kita lakukan untuk membantu anak mengurangi ketakutannya, diantaranya:

  • Berusaha menenangkannya dan mengatakan bahwa ayah ibu nya ada di samping nya dan tak perlu merasa takut.
  • Menjelaskan bahwa yang dialaminya hanyalah mimpi dan tidak benar2 terjadi.
  • Usahakan lampu dikamar tidurnya dibuat senyaman mungkin, tidak terlalu terang dan tidak terlalu gelap.
  • Orangtua berusaha memberikan perlindungan pada anak dengan memberikan pelukan atau usapan tanda kasih sayang. Pura-puta melakukan kegiatan seolah-olah sedang mengusir binatang nakal atau monster yang membuat anak merasa terganggu.
  • Membantu nya kembali tidur dengan bersenandung kecil, bercerita yang indah. Apapun itu hal kecil yang membuat anak tidur kembali dan merasa nyaman.
Dan sebagai orangtua juga tetap harus berpikiran positif bahwa mengigau dan mimpi buruk hanyalah bagian dari tidur nyenyaknya dan memang salah satu proses tumbuh kembang anak.
So don’t worried, parents !!!!

AGAR ANAK TIDAK TAKUT GELAP

Sebetulnya suatu hal yang normal bila si kecil punya rasa takut akan gelap. Pada usia balita, daya imajinasi anak sedang berkembang pesat. Kejadian yang dialaminya memberi kesan tersendiri buat anak. Dalam Pikiran seorang anak pasti menyatakan bahwa di kegelapan itu ada monster, hantu dan hal-hal yang menakutkan lain nya. Cenderung berpikiran negative terhadap sesuatu hal. Disinilah peran orantua untuk merubah dan meluruskan imajinasi anak tersebut.

Kita bisa membantu dengan penjelasan yang nyata, bahwa gelap itu tidak selamanya menakutkan malah bisa jadi tempat bermain yang asik, contoh ketika lampu mati, nyalakan senter ke dinding lalu kita membuat bayangan yang unik dari jari-jari tangan atau bantuan mainan kepunyaan nya sendiri. Lakukan sesuatu yang menarik yang lambat laun membuat pikiran nya berubah tentang kegelapan.

Penjelasan yang masuk akal bisa kita berikan misalnya pada saat anak hendak tidur disarankan lampu kamar tidak terang karena baik untuk kesehatan matanya. Ruangan yang tidak dipakai untuk beraktifitas ada baik nya lampu dimatikan saja, Selain juga pastinya bisa menghemat pengeluran rumah tangga.

Yang perlu diingat adalah orangtua sendiri jangan pernah menakut nakuti anak dengan kegelapan.

CARA HENTIKAN TANGISAN BAYI


Menjadi orangtua baru , belum memiliki pengalaman merawat bayi terkadang bikin emosi ayah bunda nya pasang surut. Melihat bayi nya tersenyum merasa mendapat hal yang luar biasa, tapi ketika melihat nya menangis perasaan cemas campur bingung tidak tahu harus berbuat apa.

Hal pertama yang harus dilakukan adalah menenangkan diri kita sendiri. Aura kecemasan yang kita timbulkan akan dirasakan oleh sang bayi. Oleh karena itu tenangkan diri sendiri dulu barulah melakukan tindakan yang boleh dicoba seperti dibawah ini :

  • Cek apakah si kecil basah, lapar, atau mengantuk. Bisa juga ada yang dirasa kan sakit atau tidak nyaman . hal kecil seperti ini bisa membuat bayi jadi rewel.
  • Cobalah menggendong dengan ganti posisi yang berbeda. Biasanya ditidurkan diatas pangkuan tangan kita coba rubah dengan diberdirikan dan berpangku pada bahu . boleh dicoba juga dengan ditengkurapkan.
  • Belailah punggung bayi atau beri usapan pada dada, perut , kepala atau kaki nya. Sentuhan tangan orangtua bisa member kenyamanan pada sang bayi.
  • Ayun ayun ringan sang bayi juga boleh karena gerakan ini mengingatkan bayi ketika masih didalam perut ibunya (janin).
  • Bila orangtua nya mempelajari cara pijat bayi, bisa dipraktekkan.
  • Berusaha bernyanyi atau senandung kecil sambil menepuk nepuk pantat atau bahunya.
Bila semua ini sudah dilakukan dan bayi tak mempan tetap menagis juga, tindakan terakhir adalah coba letakkan bayi di dalam tempat tidurnya dan tinggalkan sejenak. Selain orangtua nya bisa menarik nafas sejenak untuk menghindari stress dan emosi, bayi pun juga merasa lelah dan tidak merasa nyaman oleh sentuhan orangtuanya. Jangan salah loh…walaupun bayi, dia juga butuh waktu untuk dia sendiri. Bila sudah mengantuk dan cape bayi pun akan tidur sendirinya….
 

Buku Tamu

anaQita Copyright © 2009 Community is Designed by Bie