Senin, 22 Maret 2010

MENUMBUHKAN IMAJINASI ANAK DENGAN DONGENG

-Mendongeng-….terkesan hal sepele padahal manfaat mendongeng bagi anak sangat besar lho. Walaupun hanya beberapa menit, banyak hal positif yang bisa diberikan. Dengan dongeng kita bisa mengajarkan nilai moral yang terkandung dari tokoh-tokoh di cerita tersebut. Anak jadi tahu mana yang baik dan buruk, benar atau salah, nilai kepahlawanan, perjuangan dan banyak lagi. Pengetahuan umum dan perbendaharaan kata anak semakin banyak dan luas, sehingga pola berpikirnya pun ikut berkembang. Lihat artikel sebelumnya tentang pentingnya dongeng bagi anak

Kebiasaan Mendongeng membangun rasa kebersamaan dengan keluarga, menumbuhkan rasa percaya diri anak dan bisa mengajarkan anak untuk mengetahui nilai-nilai kesopanan dalam keseharian di rumah dan lingkungan nya.dengan kata lain dengan dongeng kita bisa mengajarkan sesuatu hal kepada anak secara halus, murah dan hanya butuh sedikit waktu yang kita luangkan. Tak perlu biaya mahal dan keluar rumah untuk membuka sedikit wawasan pada anak.

Bila mendengar orang bicara atau mendongeng terkadang anak cepat bosan karena dia merasa apa yang disampaikan tidak menarik dimatanya. Nah, pintar-pintarnya anda sebagai orangtua atau pendongeng untuk menyampaikan cerita agar anak tidak cepat bosan. Ada trik menarik yang bisa dipelajari yang dikutip dari Paul Arinaga (Owner The Child Stories bank)

• Jangan terpaku dengan buku cerita yang memuat hanya tulisan saja. Anak akan merasa tertarik bila di dalam buku dongeng ada tulisan dan gambar. Untuk anak yang belum bisa membaca, gambar dan warna yang mencolok sangat efektif untuk menyampaikan maksud dari cerita tersebut.

• Belajar lah untuk bisa mengarang, maksudnya kejadian sehari-hari yang sepertinya dianggap hal yang biasa tidak ada apa-apanya, dengan rangkaian kalimat yang “agak dilebihkan” akan terasa menarik untuk anak. Pintar-pintarnya orangtua untuk berimajinasi dan mencari kosa kata yang menarik sehingga sang anak yang mendengar merasa takjub dan berkesan. Agak berkesan “ Lebay “ sedikit tidak apa-apa. Contoh ; tadi pulang sekolah kaka balapan lari sama bunda siapa duluan yang nyampe rumah, dan kaka menang karena tadi sebelum berangkat sekolah sarapannya banyak. Dan bunda kalah soalnya larinya lemot ya…

• Bila kebetulan melakukan hal yang sama seperti dalam dongeng bisa diselipi dengan tambahan sedikit cerita karangan sendiri. Hal-hal sama yang dia lakukan seperti apa yang ada dalam dongeng bisa membuat si anak semangat lho..

• Membuat cerita sendiri dengan versi lain. Maksudnya agar imajinasi orangtua pun ikut terasah. Dongeng zaman dulu yang legenda bisa kita daur ulang kita buatkan cerita baru sesuai dengan versi kita sendiri.Yang penting lagi adalah sesuaikan juga dengan bahasa yang dimengerti oleh anak.
Contoh : cerita Cinderella, kereta kudanya bisa diganti dengan mobil.

• Jangan melarang atau memotong, bila anak ingin mengungkapkan atau menambahkan apa yang dia inginkan untuk tokoh dalam ceritanya. Walaupun anak kita masih kecil daya imajinasi bisa saja luar biasa dan tak terduga.
Khayalan anak tentang dongeng yang sedang kita ceritakan bila kita terima dan bisa membuat cerita menjadi lebih menarik, bisa mempengaruhi rasa percaya diri nya dan bisa membuat sang anak belajar untuk berekspresi apa yang terlintas dalam pikirannya.

• Tak perlu merasa malu bila orangtua dalam mengekspresikan cerita dalam penyampaiannya harus berubah wujud. Contohnya : suara disesuaikan dengan tokoh cerita, gerakan-gerakan yang ekspresif dan lucu agar cerita berkesan seru.

Apapun yang disampaikan untuk anak bila caranya unik dan memberikan kesan mendalam dimatanya, akan selalu di ingat oleh anak. Jangan pernah takut untuk terus mengeksplor diri untuk memberikan yang terbaik untuk anak-anak kita yaa…………

0 komentar:

Posting Komentar

 

Buku Tamu

anaQita Copyright © 2009 Community is Designed by Bie